Cerita Nenek Dan Kakek Ku
Seseorang
yang sangat tua yang umurnya, Hampir satu abad hidup mengarunng dunia banyak
hal cerita dan dan kejadian yang pernah di alaminya, beliau hidup dengan
kegigihan dan kemandirian dengan berkebun serta memiliki ladang yang seberapa
luasnya, beliau memiliki sekitar 7 orang anak 1 dan 15 cucu dan saya tidak tahu
lagi berapa jumlah cicitnya. anak perempuanyayang pertama merupakan hasil
pernikahan dari suami pertama beliau, karna suaminya pertama sudah lama wafat
ahirnya beliau menikah kembali dengan suaminya yang kedua dan memiliki 6 orang anak.
beliau merupakan orang yang memiliki karakter yang keras dalam mendidik anaknya
dengan kedisiplian dan mempunyai prinsip hidup, selama masa muda beliau
memiliki kemampuan yang tak jarang orang mendapatkannya secara alami tanpa
menempuh pendiikan akademik, sebut saja dukun beranak ( mungkin terdengar agak
extrim ) tapi ini lah bakat alami pemberian tuhan, karna memang di tempat kami
pun dulunya merupakan hutan dan jika mau pergi ke rumah bersalin pun perlu
waktu setengah hari perjalanan. beliau memiliki dedikasi yang luar biasa dalam
membantu sesama bahkan dengan alam pun beliau selalu bersahaja, semasa kecil
aku sering bermain ke kebun beliau untuk mengambil beberapa batang tebu yang
begitu manis, dan bukan hanya diri ku yang sering bermain di sana sepupuku pun
sering bermain untuk mengambil tebu miliknya. Suaminya yang sekarang merupakan
orang yang sangat luar biasa berkarakter humoris dan memiliki hubungan
emosional yang luar biasa kepada cucu - cucunya dan sangat perhatian sekali,
beliau sewaktu muda berkerja di kapal sebagai kelasi ( Juru masak ) walau pun
tidak seperti nahkoda perkejaan selalu di lakukan dengan ketulusan. beliau
memiliki alasan tersendiri berkerja di kapal, dulunya beliau memilik kebun
serta ladang yang di kelola bersama istrinya yaitu nenek ku. Obsesinya berkeja
di kapal bukan sekedar kecintaannya pada laut akan tetapi keinginan untuk
bertemu dan memeluk anak laki-lakinya yang pertama. Hampir belasan tahun beliau
berkerja di kapal untuk mencari anak nya itu dan berharap bisa bertemu. tersiar
kabar bahwasanya anaknya itu masih hidup dari orang yang pernah di jumpainya,
yang mengatakan anaknya itu masih hidup. Sebut saja Udin yang merupakan abang
dari ibuku, beliau merupakan pelaut seperti ayahnya karna memang letak
geografis tempat ku merupakan pesisir pantai sebut saja
kendawangan. Sering sekali anak-anaknya yang lain menyarakan agar kakek ku
berhenti untuk mencari anak nya yang telah hilang itu dan mengikhlaska nya,
tapi tetap saja watak keras kepala dan keyakinan beliau bahwa anak nya masih
hidup terus menjadi pedorong semangat beliau untuk bertemu dengan anaknya itu,
walau pun di usai beliu yang terbilang tua renta tapi beliau tetap memaksakan
dirinya. hampir seluruh pesisir kal-bar pernah di laluinya bahkan wilayah jawa
pun sudah sering menjadi tempat berlabuh kapal mereka.
sudah
beberapa tahun beliau berhenti untuk mencari anaknya dan belajar untuk
melupakan anaknya itu, selain faktor usia yang terbilang renta beliau juga
terkena penyakit asma akut sehingga sesekali sering membuatnya sulit bernafas.
saat ini beliau tinggal bersama keluarga ku dan nenek ku tinggal bersama adik
dari ibuku, beliau hanya bisa berada di dalam rumah sesekali keluar di
tempat saudaranya dengan nafas yang terkadang menghalanginya untuk keluar
berjalan. pernah pada suatu saat penyakit nya kambuh berat dan beliau sangat
kesulitan sekali untuk bernafas dan diwaktu itu hanya ada aku dan ibu ku di
rumah tidak ada orang lain atau keluarga ku yang lain karna memang ayah serta
abang ku kerja hanya 2 minggu sekali baru kembali. saat itu ku mencoba
menghubungi keluarganya yang masih ada agar bisa membatu untuk membawa beliau
kerumah sakit. beliau berada dirumah sakit dengan kondisi yang memang tidak
bisa bergarak lagi, hampir 1 minggu berada di rumah sakit dan beruhasa untuk
sembuh.
ku
selalu teringat sewaktu kecil ketika beliau datang berlayar, beliau selalu
membawakan oleh-oleh kepada cucunya berupa buah-buahan atau mainan, beliau
memang merupakan kakek yang sangat sayang kepada cucunya bahkan apapun yang di
inginkan dari cucunya selalu terpenuhi bahkan ketika ku meminta gitar beliau
membelikannya padahal gaji yang di perolehnya tak seberapa tapi keikhlasannya
sangat luar biasa.
Kondisi
yang dialami oleh kakek ku sama halnya yang di alami oleh nenek ku, karna
faktor usia yang sudah sangat tua sekal,i beliau juga mengalami kelumpuhan
fisik kaki kiri dan tangan kanan nya lupuh total dan tidak bisa di gerakan
hampir 2 tahun lebih kodisi ini menimpannya kehidupannya. sehari-hari nya
beliau ( nenek ku ) selalu bergantung kepada anaknya, makan mandi dan buang air
harus di bantu oleh orang lain. lama sudah beliau tidak pernah melihat dunia
luar hanya mendengar cerita dari orang lain yang datang untuk mengunjunginya
hanya bayang banyangan dari cerita orang yang dapat beliau dengarkan, putus asa
dan rasa tak berdaya membuat hatinya hancur, terkadang ku melihat kesedihan dan
tetesan air matanya. sedikit dari anak-anaknya yang masih peduli kepada beliau
2 anaknya yang lain tinggal di kal-teng lama sudah tidak menjenguk beliau dan 1
lagi tinggal di pusat kabupaten ketapang yang jaraknya hampir 2 jam an, apa
lagi anak dari suaminya yang pertama usianya juga sudah terbilang tua renta
dengan mata yang begitu rabun. pernah sewaktu ku kecil aku mengerjai beliau
" sewaktu itu di waktu sore hari beliau sedang beraktifitas menyapu di
pelantaran rumahnya dan aku dan menghampirinya !!! " sebutan ku kepadanya
yaitu Wak dalam bahasa melayu Ketapang.
aku
: Wak !!! Gik ape Ni t ?
Wak
: Gik nyapu ni t, Dari mane ko t jank ?
aku
: Dari rumah mah wak. suruh umak ngantarkan sayuk ni t !!!
wak
: Aok salin am di rantangnyan an !!!, habis nyan tarok di atas nampar !!
aku
: iye wak, udah ku salin am sayuk t !!! banyak gak sampah di pelantaran wak t
!!!
wak
: Aok jank e, nim mate gik rabun begagap gian nyapu t. ndak gian semak kalau
ndak disapu t !!!
aku
: Wak ape nyan t !!!
wak
: mane jank ?
aku
: Nyan bah wak !!!
Setelah
itu orang yang ku panggil wak itu langsung memegang apa ku arahkan tadi,lalu
beliau langsung menciumnya dan ternyata itu tahi ayam lancong ( tahi ayam
berwarna coklat ) setelah itu aku pergi belari ke rumah dan sambil
tertawa terbahak - bahak !!!
aku
: Ha ha ha ha !!! sambil teriak, Wak ku bulak ek taik ayam nyan t !!! sambil
tertawa
wak
: mang kurang ajar kau t jank butuh ayahnye mang tegam gak am, sambil teriak
keras !!!
sampai
kerumah ku di tanya tanya ibu ku
ibu
: ngape kau becicak t jank ? kau apekan gik wak kau t jank ??? lalu ku jawab
aku
: ku akal ek mak !!! megang taik ayam die t mak !!! lalu ibu ku diam sambil
tersenyum.
itu
lah sekilas cerita lucu yang pernah ku alami bahkan masih banyak lagi cerita
lucu lainnya yang tidak dapat untuk ku sampaikan karena keterbatasan waktu.
kembali kepada cerita nenek dan kakek ku tadi ,ku hanya berharap dan berdoa
kepada tuhan agar setiap hari ramadan dan menyambut lebaranya ku bisa melihat
senyum meraka dan berkumpul dengan mereka, dan berharap jikalau mereka telah
pergi merka selalu hidup di dalam hatiku.
Dear
Nenek dan kakek ku yang menyayangi dan mencintai anak - anaknya serta
cucu-cucunya.
Tulisan
ini ku dedikasi untuk mereka agar ku selalu terus mengingat mereka dan kenangan
- kenangan dan pelajaran yang berharaga dari mereka selalu menjadi bekal untuk
kami menempuh kehidupan ini. dan keinginan ku yang lainya yaitu untuk
menyampaikan cerita-cerita yang memang di tulisan ku ini memang tidak ku
tuliskan.
terimakasih
telah membaca semoga tulisan ini dapat menghilhami mu kawan-kawan ku, dan
selalu menyayangi dan mencintai nenek atau kakek mu seperti engkau mencintai
ibu dan bapak mu.
0 komentar:
Posting Komentar