Jumat, 10 Agustus 2012

Belajar Menulis Cerita


Cerita Nenek Dan Kakek Ku

Seseorang yang sangat tua yang umurnya, Hampir satu abad hidup mengarunng dunia banyak hal cerita dan dan kejadian yang pernah di alaminya, beliau hidup dengan kegigihan dan kemandirian dengan berkebun serta memiliki ladang yang seberapa luasnya, beliau memiliki sekitar 7 orang anak 1 dan 15 cucu dan saya tidak tahu lagi berapa jumlah cicitnya. anak  perempuanyayang pertama merupakan hasil pernikahan dari suami pertama beliau, karna suaminya pertama sudah lama wafat ahirnya beliau menikah kembali dengan suaminya yang kedua dan memiliki 6 orang anak. beliau merupakan orang yang memiliki karakter yang keras dalam mendidik anaknya dengan kedisiplian dan mempunyai prinsip hidup, selama masa muda beliau memiliki kemampuan yang tak jarang orang mendapatkannya secara alami tanpa menempuh pendiikan akademik, sebut saja dukun beranak ( mungkin terdengar agak extrim ) tapi ini lah bakat alami pemberian tuhan, karna memang di tempat kami pun dulunya merupakan hutan dan jika mau pergi ke rumah bersalin pun perlu waktu setengah hari perjalanan. beliau memiliki dedikasi yang luar biasa dalam membantu sesama bahkan dengan alam pun beliau selalu bersahaja, semasa kecil aku sering bermain ke kebun beliau untuk mengambil beberapa batang tebu yang begitu manis, dan bukan hanya diri ku yang sering bermain di sana sepupuku pun sering bermain untuk mengambil tebu miliknya. Suaminya yang sekarang merupakan orang yang sangat luar biasa berkarakter humoris dan memiliki hubungan emosional yang luar biasa kepada cucu - cucunya dan sangat perhatian sekali, beliau sewaktu muda berkerja di kapal sebagai kelasi ( Juru masak ) walau pun tidak seperti nahkoda perkejaan selalu di lakukan dengan ketulusan. beliau memiliki alasan tersendiri berkerja di kapal, dulunya beliau memilik kebun serta ladang yang di kelola bersama istrinya yaitu nenek ku. Obsesinya berkeja di kapal bukan sekedar kecintaannya pada laut akan tetapi keinginan untuk bertemu dan memeluk anak laki-lakinya yang pertama. Hampir belasan tahun beliau berkerja di kapal untuk mencari anak nya itu dan berharap bisa bertemu. tersiar kabar bahwasanya anaknya itu masih hidup dari orang yang pernah di jumpainya, yang mengatakan anaknya itu masih hidup. Sebut saja Udin yang merupakan abang dari ibuku, beliau merupakan pelaut seperti ayahnya karna memang letak geografis tempat ku merupakan pesisir pantai sebut saja kendawangan. Sering sekali anak-anaknya yang lain menyarakan agar kakek ku berhenti untuk mencari anak nya yang telah hilang itu dan mengikhlaska nya, tapi tetap saja watak keras kepala dan keyakinan beliau bahwa anak nya masih hidup terus menjadi pedorong semangat beliau untuk bertemu dengan anaknya itu, walau pun di usai beliu yang terbilang tua renta tapi beliau tetap memaksakan dirinya. hampir seluruh pesisir kal-bar pernah di laluinya bahkan wilayah jawa pun sudah sering menjadi tempat berlabuh kapal mereka.
sudah beberapa tahun beliau berhenti untuk mencari anaknya dan belajar untuk melupakan anaknya itu, selain faktor usia yang terbilang renta beliau juga terkena penyakit asma akut sehingga sesekali sering membuatnya sulit bernafas. saat ini beliau tinggal bersama keluarga ku dan nenek ku tinggal bersama adik dari ibuku, beliau  hanya bisa berada di dalam rumah sesekali keluar di tempat saudaranya dengan nafas yang terkadang menghalanginya untuk keluar berjalan. pernah pada suatu saat penyakit nya kambuh berat dan beliau sangat kesulitan sekali untuk bernafas dan diwaktu itu hanya ada aku dan ibu ku di rumah tidak ada orang lain atau keluarga ku yang lain karna memang ayah serta abang ku kerja hanya 2 minggu sekali baru kembali. saat itu ku mencoba menghubungi keluarganya yang masih ada agar bisa membatu untuk membawa beliau kerumah sakit. beliau berada dirumah sakit dengan kondisi yang memang tidak bisa bergarak lagi, hampir 1 minggu berada di rumah sakit dan beruhasa untuk sembuh. 
ku selalu teringat sewaktu kecil ketika beliau datang berlayar, beliau selalu membawakan oleh-oleh kepada cucunya berupa buah-buahan atau mainan, beliau memang merupakan kakek yang sangat sayang kepada cucunya bahkan apapun yang di inginkan dari cucunya selalu terpenuhi bahkan ketika ku meminta gitar beliau membelikannya padahal gaji yang di perolehnya tak seberapa tapi keikhlasannya sangat luar biasa. 
Kondisi yang dialami oleh kakek ku sama halnya yang di alami oleh nenek ku, karna faktor usia yang sudah sangat tua sekal,i beliau juga mengalami kelumpuhan fisik kaki kiri dan tangan kanan nya lupuh total dan tidak bisa di gerakan hampir 2 tahun lebih kodisi ini menimpannya kehidupannya. sehari-hari nya beliau ( nenek ku ) selalu bergantung kepada anaknya, makan mandi dan buang air harus di bantu oleh orang lain. lama sudah beliau tidak pernah melihat dunia luar hanya mendengar cerita dari orang lain yang datang untuk mengunjunginya hanya bayang banyangan dari cerita orang yang dapat beliau dengarkan, putus asa dan rasa tak berdaya membuat hatinya hancur, terkadang ku melihat kesedihan dan tetesan air matanya. sedikit dari anak-anaknya yang masih peduli kepada beliau 2 anaknya yang lain tinggal di kal-teng lama sudah tidak menjenguk beliau dan 1 lagi tinggal di pusat kabupaten ketapang yang jaraknya hampir 2 jam an, apa lagi anak dari suaminya yang pertama usianya juga sudah terbilang tua renta dengan mata yang begitu rabun. pernah sewaktu ku kecil aku mengerjai beliau " sewaktu itu di waktu sore hari beliau sedang beraktifitas menyapu di pelantaran rumahnya dan aku dan menghampirinya !!! " sebutan ku kepadanya yaitu Wak dalam bahasa melayu Ketapang.
aku : Wak !!! Gik ape Ni t ?
Wak : Gik nyapu ni t, Dari mane ko t jank ?
aku : Dari rumah mah wak. suruh umak ngantarkan sayuk ni t !!!
wak : Aok salin am di rantangnyan an !!!, habis nyan tarok di atas nampar !!
aku : iye wak, udah ku salin am sayuk t !!! banyak gak sampah di pelantaran wak t !!!
wak : Aok jank e, nim mate gik rabun begagap gian nyapu t. ndak gian semak kalau ndak disapu t !!!
aku : Wak ape nyan t !!!
wak : mane jank ?
aku : Nyan bah wak !!!
Setelah itu orang yang ku panggil wak itu langsung memegang apa ku arahkan tadi,lalu beliau langsung menciumnya dan ternyata itu tahi ayam lancong ( tahi ayam berwarna coklat )  setelah itu aku pergi belari ke rumah dan sambil tertawa terbahak - bahak !!!
aku : Ha ha ha ha !!! sambil teriak, Wak ku bulak ek taik ayam nyan t !!! sambil tertawa
wak : mang kurang ajar kau t jank butuh ayahnye mang tegam gak am, sambil teriak keras !!!
sampai kerumah ku di tanya tanya ibu ku 
ibu : ngape kau becicak t jank ? kau apekan gik wak kau t jank ??? lalu ku jawab
aku : ku akal ek mak !!! megang taik ayam die t mak !!! lalu ibu ku diam sambil tersenyum.

itu lah sekilas cerita lucu yang pernah ku alami bahkan masih banyak lagi cerita lucu lainnya yang tidak dapat untuk ku sampaikan karena keterbatasan waktu. kembali kepada cerita nenek dan kakek ku tadi ,ku hanya berharap dan berdoa kepada tuhan agar setiap hari ramadan dan menyambut lebaranya ku bisa melihat senyum meraka dan berkumpul dengan mereka, dan berharap jikalau mereka telah pergi merka selalu hidup di dalam hatiku.
Dear Nenek dan kakek ku yang menyayangi dan mencintai anak - anaknya serta cucu-cucunya.
Tulisan ini ku dedikasi untuk mereka agar ku selalu terus mengingat mereka dan kenangan - kenangan dan pelajaran yang berharaga dari mereka selalu menjadi bekal untuk kami menempuh kehidupan ini. dan keinginan ku yang lainya yaitu untuk menyampaikan cerita-cerita yang memang di tulisan ku ini memang tidak ku tuliskan.
terimakasih telah membaca semoga tulisan ini dapat menghilhami mu kawan-kawan ku, dan selalu menyayangi dan mencintai nenek atau kakek mu seperti engkau mencintai ibu dan bapak mu.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini