Mereka
merupakan pionir yang selalu di sebut-sebut sebagai agen of change atau agen
perubahan, dan katanya mereka selalu menyerukan perubahan untuk lingkungan
mereka atau di kehidupan mereka
sehari-hari, tapi apa yang terjadi mereka tak ubahnya seperti batu yang berada
di gurun pasir yang tak mampu melepaskan diri dari kehausan untuk melakukan
perubahan dan hanya berdiam saja. Mereka juga sering di sebut sebagai social of
control atau sebagai pengontrol dalam masyarakat, toh tak terlihat peran yang
diberikan kepada mereka apakah sebuah dilema ketika mahasiswa itu diberikan
peran sebagai agen perubahan atau sebagai control sosial dan lainnya atau
merupakan momok yang sangat menakutkan bagi mahasiswa itu sendiri yang pada
hakekatnya mempunyai peran penting di masyarakat sebagai mahluk yang
tercerahkan. Saat ini masyarakat kampus terbelenggu oleh system yang membuat
mahasiswa tak mampu berbicara soal kebenaran atau berbicara tentang fakta yang
ada, mahasiswa bak keledai yang apabila bila tidak diberi makan akan takut pada
majikannya. Seperti halnya mahasiswa di kampus yang selalu mengejar nilai dan
takut pada dosen, apakah seperti itu hakekat mahasiswa yang sebenarnya ?
bergulat dengan akademik dan tidak peka terhadap lingkungan sosialnya ?.
Sebagai kaum intelegensia sangat memalukan sekali apabila kepekaan terhadap
lingkungn sosial itu pudar dan akan hilang, apalagi pada saat ini mahasiswa
lebih dekat dengan pola-pola hidonis, pragmatis, dan sikap – sikap apatis itu
menjadi pradigma baru bagi mahasiswa yang sewaktu akan melunturkan sikap
idealis mahasiswa itu sendiri.
Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan
ini kita bukan keledai yang apa bila jatuh pada lubang yang sama akan terulang
kedua kalinya, sudah seharusnya peran atau amanah yang kita emban harus di
implementasikan sebaik – baiknya dengan membawa perubahan yang lebih berarti
dan kita juga bukan budak yang setiap saat dipercundangi dan tidak berarti kita
takut untuk melawan majikanya. Banyak hal yang harus kita lakukan untuk
merevolusi lingkungan kita agar tikus-tikus busuk tidak berkeliaran untuk
mencuri hak – hak mahasiswa dan apabila di biarkan mereka akan terus
menggrogoti kita dan sudah sepantasnya mereka di basmi di muka bumi ini agar
tidak membawa penyakit yang menular. Perubahan tidak akan menunggu datangnya
ratu adil, satria piningit atau founding father datang kebumi ini, tapi anda
lah sang pembawa perubahan itu dan bukan mereka yang tidak perduli dengan nasib
bangsa ini atau dalam tatanan terkecil adalah kampus, jikalau ingin lebih baik
dari hari ini lakukan lah yang terbaik untuk masa depan. Teriakan suara
kebenaran sampaikan pada dunia kita tidak buta dan kita tidak tidur dan katakan
aku tidak ingin di puji bahkan tidak meminta timbal balik atas apa yang ku
perbuat, tapi apa yang telah ku lakukan pada hari ini akan membawa perubahan
yang sangat berarti untuk adek- adek ku dan untuk saudara-saudara ku. Indonesia
mardeka bukan karna meminta tapi dengan 1 kata LAWAN, LAWAN DAN LAWAN,
dan jika ingin merdeka sekali lagi buktikan bahwasanya kita bukan keledai tapi
kita adalah mahasiswa yang selalu membawa perubahan dan pekikan suara kemenangan
itu kawan Hidup mahasiswa 3x…..!!!
0 komentar:
Posting Komentar