Jumat, 10 Agustus 2012

Contoh Brosur Propaganda


Membangun Paradigma sadar 
Di dalam kampus
Perubahan itu tidak semudah membalikan telapak tangan, Seperti hal nya tahun 1998 penumbangan rezim diktator Suharto yang selama 32 tahun berkuasa di Indonesia oleh para pemuda dan mahasiswa. Saat ini kita sudah mengawal sebagian dari reformasi untuk menuju arah yang lebih baik, tapi terbukti pula bahwasannya peninggalan Suharto sudah melekat pada kaum birokrat pada saat ini. Terutama kaum birokrat kampus yang saat ini sama halnya seperti rezim yang tiran, Contoh kecilnya adalah biaya KKM/PPL terpadu yang kini kian tidak jelas realisasinya mahasiswa seperti di perbudak oleh kebijakan yang ototoriter yang tidak mementingkan kepetingana mahasiswa dan kemampunya dan merupakan bentuk komersialisasi di dunia pendidikan. Sudah beberapa kali pihak legeslatif( Bem dan Dpm ) menanyakan hal ini Cuma jawaban yang ada hanya sebatas jamuan biasa tanpa ada kepastisan. Dan ketika mahasiswa lainnya berteriak dan turun barulah mereka tergerak untuk bertidak, sungguh ironis sekali ketika kawan-kawan mahasiswa menuntut trasnparansi malah sikap arogan dan sangat tidak beretika yang di tunjukan oleh para birokrat kampus terhadap mahasiswa yang hanya menayakan haknya kepada kampus. Bahkan sikap arogan tersebut tidak hanya kepada mahasiswa saja akan tetapi perlakuan buruk itu juga dilakukan kepada wartawan yang sedang meliput dan ada beberapa oknum mahasiswa yang pro kampus meneriaki wartawan provokator. Sesuai dengan Hukum yang berlaku dalam UU No 9 Tahun 1998 BAB IV Pasal 10 ayat 4 berbunyi “ Pemberitahuan secara tertulis sebgaimana yang di maksud dalam ayat 1 tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di kampus ( Demontrasi ) dan kegiatan keagamaan “ artinya jelas dalam menyampaikan aspirasi sudah di atur dalam undang2 dan di lindungi oleh hukum. Beberaapa tuntutan yang ingin di sampaikan oleh mahasiswa antara lain : 1. Menuntut transparansi 2. Penurunan biaya KKM/PPL 3. Regulasi/aturan yang memang harus di perbaiki. Dan sampai pada saat audiensi tidak ada consensus/ kesepakatan antara mahasiswa dan kampus dan tututan tersebut tidak terpenuhi sama sekali. sewaktu audiensi pun hanya sebatas pemaparan transparansi seperti halnya seminar dan saat di pinta data untuk di kaji kembali pihak kampus tidak mau memberikan dengan alasan yang tidak logis, sementara nota kesepakatan yang di ajukan atau MOA ( Memorandum Of Agreement ) tidak mau di tandai oleh pihak kampus bahkan di acuhkan, secara yuridis ketika kita meminta transparansi atau data sudah di atur dalam undang-undang KIP ( Keterbukaan informasi public ) UU No 14 Tahun 2008. Tapi ini lah bukti rill bahwasannya memang pihak kampus saat ini tidak terbuka  terhadap mahasiswa dan seakan-akan menyebunyikan sesuatu yang tidak ingin di ketahui oleh mahasiswa. apalagi pihak legeslatif mahasiswa BEM dan DPM tidak mempunyai sikap yang jelas dalam mengawal permasalahan ini, apakah mereka takut atau mereka acuh tak acuh terhadap kepentingan mahasiswa atau mereka sudah di tutup mulutnya oleh pihak kampus agar tidak bersuara ???. Tolong tolong dan tolong jaga idealis mu wahai pemimpin jaga independensi mu jangan mudah terbuai dengan tawaran yang mementingan kepentingan pribadi. kalian di pilih untuk memimpin mahasiswa dan bukan untuk di pimpin atau menjadi penjilat kampus. Dan saya mewakili kawan-kawan menanti sikap jelas dari legeslatif mahasiswa agar ada tindak lanjut yang konkrit dan jelas terhadap tuntutan mahasiwa. selain itu kawan-kawan perlu ketahui bahwasan tuntutan kita mengenai transparansi, penurunan harga KKM/PPL terpadu & daftar ulang, dan regulasi KKM/PPL tidak akan terwujud jikalau kita hanya mengharapkan legeslatif mahasiswa untuk bergerak dan bukan berbicara kau, kamu, atau aku tapi kita berbicara kita bersama. Ini lah saat nya kita membuktikan bahwasan kita bisa bersatu dan bergerak bersama-sama. Indonesia mardeka bukan karna 1 orang atau 2 orang tapi karana kita semua, reformasi 1998 pun karna mahasiswa dan pemuda/I nya mampu untuk bersatu dan bergerak bersaama-sama. Dan ini tergantung pilihan kawan-kawan !!! jika ingin terjajah terus menerus maka kawan cukup diam dan menerima apa pun kebijakan yang dilakukan kaum tiran !!!, dan jika kawan-kawan ingin mardeka sekali lagi hanya dengan 1 kata LAWAN !!!! LAWAN DAN LAWAN. Itu lah pesan dari Bung karno.
HIDUP MAHASISWA 3X !!!
HIDUP RAKYAT !!!!
SALAM PERUBAHAN.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini